Jumat, 10 Januari 2014

Mitra Kukar Kalahkan Persiba Balikpapan

Persiba Balikpapan dikalahkan Mitra Kukar 2-0

 Di laga perdananya, Mitra Kukar berhasil menghempaskan lawannya yang juga berasal dari Kalimantan, Persiba Balikpapan, lewat skor 2-0, dalam turnamen Inter Island Cup, Jumat (10/1).
Zulhan Zamrun yang bermain enerjik sepanjang jalannya laga jadi bintang dalam duel panas ini. Sepasang gol ia persembahkan untuk membawa Mitra Kukar meraih kemenangan.
Babak Pertama
Babak pertama dimulai, Mitra Kukar langusung mengambil alih jalannya permainan. Skema bola-bola melebar diterapkan oleh Zulkifli Syukur cs. Peluang pertama kemudian hadir di menit ke 11, lewat kaki Rafhael Maitimo.
Menusuk dari sisi tengah, pemain Timnas Indonesia itu langsung melepaskan tembakan keras dari jarak 20 yard, sayang percobaannya masih tipis di samping gawang Persiba Balikpapan.
Tak mau mengendurkan serangan, permainan ngotot ditunjukkan anak-anak Stefan Hansson. Tak pelak, Zulkifli harus terkena kartu kuning di menit ke 13, akibat tekel kerasnya.
Terus diserang, Persiba bukannya tanpa peluang. Melalui skema serangan balik, Mustaid Billa gagal menembus jala Dian Agus Prasetyo, di menit ke 18. Sayang, padahal sang pemain dalam situasi one on one dengan sang kiper.
Dua menit jelang paruh pertama usai, serangan Mitra Kukar yang konsisten akhirnya membuahkan hasil. Zulham Zamrun jadi aktornya, lewat golnya tepat di menit 43. Skor 1-0, kemudian menyudahi 45 menit pertama.
Babak Kedua
Tempo pertandingan semakin cepat di paruh kedua. Permainan keras dari kedua tim pun tak terhindarkan. Belum ada peluang yang terjadi sepanjang sepuluh menit jalannya babak penentuan. Beberapa pergantian kemudian dilakukan kedua tim, agar laga berlangsung lebih segar.
Frengky Turnado melewatkan peluang emas untuk menyamakan kedudukan di menit ke 63. Sepakan bebasnya dari jarak dekat gagal menembus jala Mitra Kukar.
Zulhan Zamrun kembali menunjukkan tajinya di menit ke 72. Ia nyaris saja menggandakan keunggulan, andai tandukannya tak melebar tipis di sisi gawang Persiba. Skor 1-0 masih bertahan hingga sepuluh menit jelang laga berakhir.
Persiba yang ngotot tak ingin kalah, kemudian mendominasi laga. Melalu skema serangan yang cepat, tembakan keras Ansu Toure masih tipis di atas mistar gawang.
Terus menyerang, Persiba malah kembali kebobolan. Gol kedua Zulhan Zamrun lewat serangan balik cepat di masa injury time, menyudahi laga dengan skor 2-0 untuk Motra Kukar.

Susunan Pemain
Mitra Kukar: Dian Agus Prasetya; Chul-Hyung Park, Zulkifli, Michiels, Lobo; Weeks, Sausu, Sakti; Zamrun, Erminarno, Maitimo
Persiba: Kamri; Hendrawan, Rendy, Khoerudin, Novriyansyah; Toure, Arifki, Billah, Bezi; Turnado, Balanta


Penerapan Telematika Dalam Bidang e-Government

Penerapan Telematika Dalam Bidang e-Government


Pengertian e-Government

Saat ini perkembangan teknologi internet sudah mencapai perkembangan yang sangat pesat. Aplikasi internet sudah banyak digunakan untuk e-commerce dan berkembang juga kepada pemakaian aplikasi internet pada lingkungan pemerintahan yang dikenal dengan nama e-Government.
e-Government merupakan proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan public secara efektif dan efisien.
 
Pengertian lainnya yaitu sebuah bentuk atau model sistem pemerintahan yang berlandaskan pada kekuatan teknologi digital atau komputer yang berbasiskan teknologi informasi.

Definisi e-Government

Konsep e-Government dideskripsikan secara beragam oleh masing-masing individu atau komunitas, hal tersebut dapat dilihat dari beberapa definisi berikut :
-   Pemerintahan Federal Amerikas Serikat : e-Government mengacu kepada penyampaian informasi dan pelayanan online pemerintahan melalui internet atau media digital lainnya.
-   Pemerintahan Selandia Baru : e-Government merupakan sebuah cara bagi pemerintahan untuk menggunakan sebuah teknologi baru untuk melayani masyarakt dengan kemudahan akses, pelayanan, informasi dan peluang untuk berpartisipasi dalam demokrasi.
-   Shailendra C. Jain Palvia : e-Government merupakan terminology umum guna menyebut layanan-layanan yang diberikan kantor departemen, pemerintah, maupun daerah yang didasarkan pada pemanfaatan jaringan web.
Melalui e-Government, pelayanan pemerintah akan berlangsung secara transparan, dapat dilacak prosesnya sehingga dapat dianggap akuntabel. Unsur penyimpangan dapat dihindarkan dan pelayanan dapat diberikan secara efektif dan efisien dan nantinya akan terwujud Good Corporate Governance.

Keuntungan Penggunaan e-Government
Bagi Pemerintah :
  • Pelayanan jasa yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi disediakan 24 jam sehari.
  • Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.
  • Adanya keterbukaan (transparansi) diharapkan dapat merubah hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik, karena keterbukaan ini diharapkan dapat menghilangkan adanya rasa kecurigaan dan kekesalan dari semua pihak terhadap pemerintahan.
  • Memperluas jangkauan pemberian layanan dan informasi dengan menggunakan internet sebagai salah satu medianya.
  • Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Contoh : koordinasi dapat dilakukan melalui e‑mail atau bahkan teleconference (video conferencing).

Bagi Masyarakat :
  •  Masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik dengan penyediaan informasi selama 24 jam.
  • Adanya informasi tentang lowongan pekerjaan di perusahaan­-perusahaan yang memberikan kemudahan bagi para pencari kerja.
  • Masyarakat juga dapat memberikan informasi tentang pengaduan atau keluhan terhadap kondisi lingkungannya.
  • Adanya keterbukaan antara pernerintah terhadap masyarakat, sehingga timbul kepercayaan terhadap pemerintah.
  • Mengurangi total biaya administrasi dan waktu yang dikeluarkan oleh masyarakat.

Hambatan dalam Implementasi e-Government
  • Kultur mendokumentasi belum lazim. Yaitu kurangnya kebiasaan mendokumentasikan sesuatu.
  • Kultur berbagi belum ada. Kultur berbagi (sharring) informasi dan mempermudah urusan belum merasuk di Indonesia.
  • Langkanya Sumber Daya Manusia yang handal. Pernerintah umumnya jarang yang memiliki SDM yang handal di bidang teknologi informasi
  • Infrastruktur yang belum memadai dan mahal.
  • Tempat akses penggunaan media internet yang terbatas.

Implementasi e-Government di Indonesia

Negara Indonesia telah mengalami perubahan kehidupan berbangsa daan bernegara secara mendasar, dari rezim yang bersifat otoriter sampai terciptanya reformasi yang bersifat demokratis, dan penerapan otonomi daerah. Perubahan yang tengah terjadi ini menuntut terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan masyarakat terhadap perubahan yang efektif. Dengan adanya e‑Government, teknologi informasi dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin penggunaannya dalam sistem manajemen maupun proses kerjanya. Berikut ini beberapa contoh penggunaan telematika berbasis e-Government di Indonesia :
-Penerapan Permohonan atau pembuatan Kartu Keluarga (berdasarkan provinsi) secara online.-
Akses soal - soal ujian, buku gratis, latihan – latihan soal yang dapat diakses dalam situs Departemen Pendidikan Nasional.-
Pembayaran pajak secara online melalui ATM, e-Banking, serta CMS (Cash Management Service).-
Pembayaran pajak kendaran bermotor secara online melalui e-Samsat.-
e-KTP, yaitu penerapan identitas berbasis elektronik secara nasional (1 orang = 1 NIK).



Transisi Dan Siklus Pengembangan E-Commerce Di Perusahaan

Transisi Dan Siklus Pengembangan E-Commerce Di Perusahaan


Membangun dan mengimplementasikan sebuah sistem E-Commerce bukanlah merupakan sebuah proses atau program “sekali jadi”, namun merupakan suatu sistem yang perlahan-lahan berkembang terus-menerus sejalan dengan perkembangan perusahaan. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan besar yang memilih jalan evolusi dalam memperkenalkan dan mengembangkan E-
Commerce di perusahaannya. Alasan utama yang melatarbelakangi pemikiran ini adalah sebagai berikut:

Mengimplementasikan sebuah sistem E-Commerce tidak semudah atau sekedar mempergunakan sebuah perangkat aplikasi baru, namun lebih kepada pengenalan sebuah prosedur kerja baru (transformasi bisnis). Tentu saja perubahan yang ada akan mendatangkan berbagai permasalahan, terutama yang berhubungan dengan budaya kerja dan relasi dengan rekanan maupun pelanggan (Fingar, 2000):
  • Sistem E-Commerce melibatkan arsitektur perangkat lunak dan perangkat keras yang akan terus berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi, sehingga strategi pengembangan dan penerapannya-pun akan berjalan seiring dengan siklus hidup perusahaan; dan
  • Mengembangkan sistem E-Commerce secara perlahan dan bertahap secara tidak langsung menurunkan tingginya resiko kegagalan implementasi yang dihadapi perusahaan.
Gambar berikut memperlihatkan strategi pengembangan E-Commerce secara evolusioner dalam bentuk diagram transisi dari satu fase ke fase berikutnya.

Hal pertama yang baik untuk dilakukan adalah menyamakan visi E-Commerce diantara seluruh manajemen perusahaan melalui berbagai pendekatan formal maupun informal.

Jajaran Direksi dan Manajemen Senior harus memiliki visi yang jelas dan tegas, dan dipahami oleh seluruh perangkat perusahaan untuk menghasilkan kesamaan gerak di dalam perkembangan implementasi E-Commerce. Visi yang jelas juga diharapkan akan mengurangi berbagai hambatan-hambatan atau resistansi yang mungkin timbul karena tidak didukungnya program tersebut oleh jajaran manajemen atau staf perusahaan yang ada.

Mensosialkan visi E-Commerce di perusahaan dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pelatihan formal, diskusi/rapat bulanan, seminar, diskusi dan tanya jawab, dan lain sebagainya. Visi E-Commerce ini harus pula disosialkan di kalangan rekanan bisnis dan para pelanggan, karena walau bagaimanapun mereka semua akan merupakan bagian yang secara langsung atau tidak langsung akan memiliki pengaruh dalam pengembangan dan implementasi E-Commerce.

Langkah berikutnya adalah melakukan koordinasi antara berbagai pihak yang akan membangun sistem E-Commerce bersama perusahaan terkait. Pihak-pihak tersebut misalnya: rekanan bisnis (seperti pemasok dan distributor), vendor teknologi informasi, pelanggan, bank (penyedia jasa kartu kredit), pihak asuransi, dan lain sebagainya. Tujuan dari koordinasi ini adalah pengembangan sebuah kerangka kerja sama yang disepakati bersama, sehingga dalam perjalanan implementasinya, E-Commerce tidak mendapatkan gangguan yang berarti. Seluruh pihak-pihak dalam “konsorsium” ini harus menyadari bahwa mereka semua berada dalam sebuah ekosistem E-Commerce, dimana sistem yang ada baru akan berjalan secara baik jika masing-masing komponennya memiliki kinerja yang baik sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Tahap berikutnya merupakan sebuah fase yang cukup sulit, karena diperlukan suatu pemahaman yang baik terhadap apa yang disebut sebagai metoda pendekatan sistem (system thinking). Penggabungan proses bisnis beberapa perusahaan dengan menggunakan kerangka E-Commerce tidak sekedar menghubungkan satu divisi dengan divisi lain dengan menggunakan perangkat telekomunikasi dan komputer, tetapi lebih jauh merupakan suatu usaha membentuk sistem bisnis yang lebih besar dan luas (internetworking). Pemahaman mengenai perilaku sebuah sistem, yang terdiri dari berbagai komponen arsitektur yang saling terkait dan terintegrasi merupakan hal mutlak yang harus dikuasai oleh mereka yang bertanggung jawab terhadap sistem tersebut. Tahap ini memiliki tujuan untuk mengadakan suatu analisa terhadap hal-hal pokok berkaitan dengan prinsip-prinsip dasar bisnis setelah lingkungan kerjasama baru antar perusahaan terbentuk, seperti:
  • Menentukan model bisnis yang akan diterapkan di dalam E-Commerce;
  • Mendefinisikan segmen pasar dan tipe pelanggan yang akan menjadi target;
  • Menyusun kebijakan atau peraturan pembelian melalui internet bagi pelanggan;
  • Membagi tugas dan tanggung jawab antar berbagai pihak yang berkerja sama;
  • Mengusulkan pembagian biaya dan keuntungan dari model bisnis baru tersebut; dan lain sebagainya.
Setelah “panggung” infrastruktur E-Commerce selesai dibangun, tahap berikutnya adalah menentukan proyek percontohan atau proyek awal (pilot project) yang akan diujicoba dan diimplementasikan. Prinsip “don’t run before you can walk” merupakan pedoman pemikiran yang biasa dipergunakan dalam skenario implementasi teknologi informasi secara evolusi ini. Diharapkan dari pilot project ini dapat dilihat seberapa “feasible” konsep-konsep model bisnis yang telah dirancang dapat memenuhi objektif yang dikehendaki. Berdasarkan hasil evaluasi dan fakta yang terjadi selama pilot project dirancang dan diimplementasikan, berbagai perbaikan konsep dilakukan dan dimatangkan.

Hal terakhir dalam siklus yang harus dilakukan adalah pembentukan tim penanggung jawab program pengembangan dan implementasi E-Commerce. Hampir semua pengembangan sistem E-Commerce dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan proyek (project management), dimana tim terkait harus berhadapan dengan portofolio program-program pengembangan E-Commerce yang beragam dan bertahap. Yang harus diperhatikan oleh manajemen perusahaan adalah suatu kenyataan bahwa tim penanggung jawab pengembangan dan implementasi E-Commerce tidak hanya harus terdiri dari mereka yang memiliki kompetensi dan keahlian yang memadai, tetapi mereka haruslah merupakan pekerja-pekerja waktu penuh (full time); atau dengan kata lain, mereka tidak boleh terpecah fokusnya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan lain di dalam perusahaan.

Di dalam perkembangannya, inisiatif-inisiatif baru akan terjadi, dan secara natural akan kembali ke siklus analisa kesempatan bisnis E-Commerce (inter-enterprise assessment). Dalam kerangka inilah evolusi secara perlahan-lahan akan terjadi dan E-Commerce akan berkembang dari satu tahap ke tahap berikutnya.


Perseru Permalukan Persipura 3-2



Secara Mengejutkan Persipura dikalahkan Perseru
Tuan rumah Persipura Jayapura secara mengejutkan dikalahkan oleh tim pendatang baru di Liga Super Indonesia Perseru Serui di stadion Mandala dengan skor 2-3 dalam pertandingan pertama Inter Island Cup 2014 zona Sulawesi-Papua, Jumat.
Persipura Jayapura unggul lebih dulu pada babak pertama lewat tendangan kaki Fery Pahabol kala pertandingan baru berjalan empat menit. Tendangan bebas pemain timnas U-23 itu dari sisi kiri pertahanan Perseru Serui melengkung masuk ke gawang yang kawal kiper Teguh Amirudin.
Pada babak pertama ini, baik Persipura maupun Perseru saling menyerang, tetapi dari segi peluang “Mutiara Hitam” lebih dominan. Baik dari penyerang barunya Jaelani Arey Sibi, Ruben Karel Sanadi dan Bokay Edi Foday. Namun hingga babak pertama usai kedudukan tetap 1-0 untuk Persipura.
Memasuki babak kedua, pertandingan baru berjalan beberapa detik ketika anak asuh Roby Maruanaya berhasil menggetarkan jala gawang Persipura yang dijaga oleh Ferdiansyah, namun wasit Iwan Sukoco menganulir gol dan menyatakan salah satu pemain Perseru Serui terlebih dahulu offside.
Pertandingan babak kedua tersebut berlangsung di bawah guyuran hujan yang cukup deras, sehingga sejumlah pemain di kedua tim sering kali salah umpan dan gampang terjatuh.
Gol dari Sunday Oboh pada menit ke 51 menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Selang tujuh menit kemudian gol dari penyerang Perseru Serui Arthur Barius Bonay membalikan keadaan menjadi 1-2 bagi tim tamu.
Empat menit kemudian, pemain gelandang Persipura Ian Louis Kabes menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat tendangan bebas dari luar kotak penalti di sisi kanan pertahanan Perseru Serui. Penonton pun bersorak.
Pada menit 69 serangan balik Perseru berbuah hasil, Yustinus Pae menjatuhkan pemain gelandang Perseru Alex Yarangga di sisi kanan pertahan Persipura. Wasit Iwan Sukoco langsung memberikan tendangan bebas kepada tim asal Kabupaten Kepulauan Yapen.
Mantan pemain Sriwijaya FC Oktovianus Maniani yang mengambil tendangan bebas berhasil melambungkan bola ke dalam kotak penalti Persipura. Bokay Edy Foday yang hendak membuang bola keluar malah masuk ke dalam gawangnya. Skor pun berubah 2-3 dengan keunggulan tim Perseru Serui.
Melihat keadaan berubah, Pelatih Persipura Jacksen F Tiago mencoba memasukan Titus Bonay dan Ricky Kayame, tetapi pergantian itu tidak mengubah hasil. Keunggulan 2-3 tetap milik anak asuh Roby Maruanaya.
Usai pertandingan pelatih Jacksen mengucapkan selamat kepada pelatih Perseru Roby Maruanaya karena keberhasilan anak asuhnya mengalahkan Ian Louis Kabes dan kawan-kawan. “Biasanya di pertandingan awal IIC itu kami bermain draw tapi kali ini kami kalah dari Perseru. Selamat untuk Coach Roby,” katanya.
Sementara pelatih Roby Maruanaya mengatakan anak asuhnya bisa meraih kemenangan karena motivasi yang tinggi untuk menunjukkan kebolehan. “Saya terus sampaikan kepada mereka bahwa dengan bermain lepas dan motivasi yang tinggi kita bisa imbangi Persipura dan terbukti kami menang. Saya bersukur dengan hasil ini, Persipura bukan tim yang gampang dikalahkan,” tutupnya. (antara)