2. Coba anda berikan contoh tulisan ilmiah populer,
dengan topik peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini ! (Uploadlah menjadi
Tugas 3)
2. SEPAK BOLA
Pemecatan Blanco Dinilai Bersifat Politis
JAKARTA, KOMPAS - Pemecatan Luis Manuel Blanco
sebagai pelatih tim nasional sepak bola Indonesia diniilai bersifat politis,
bukan dilakukan demi peningkatan prestasi. Pemecatan itu dinilai terkait dengan
tarik-menarik kepentingan di antara pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia.
Pendapat
tersebut disampaikan sejumlah perwakilan supporter tim nasional (timnas) saat
dihubungi Kompas secara terpisah dari
Jakarta, Senin (29/4).
Menurut
Adi Kurniawan, salah seorang pendukung timnas, pergantian pelatih timnas dari
Blanco ke Jacksen F Thiago merupakan imbas dari persaingan di internal PSSI. Ia
menyebutkan, pemberhentian Blanco terkait erat dengan pergantian Ketua Badan
Tim Nasional (BTN) dari Isran Noor ke La Nyalla Mattalitti.
“Pergantian
ini imbas politik di tubuh PSSI. Jadi, lebih banyak sisi politisnya daripada
pertimbangan keolahragaan,” ujarnya.
Soal
sosok Jacksen, Adi menilai, ia pelatih yang mumpuni karena berhasil membawa
klub yang dilatihnya meraih prestasi. “Jacksen memang pelatih bagus. Namun,
proses perekrutan dia sebagai pelatih itu penuh nuansa politis,” ujarnya.
Pendapat
senada disampaikan Panji Kartiko, juga pendukung timnas. Menurut Panji, proses
pergantian pelatih yang tiba-tiba itu menunjukkan ada motif politis di balik
keputusan tersebut. “Sebelum mengganti pelatih, pengurus BTN seharusnya melihat
dan menganalisis kontrak Blanco. Apakah ada perjanjian yang mengikat, dan kalau
dilanggar, sanksinya apa,” katanya.
Gelar
dialog
Seperti
diketahui, pada 18 April, Ketua BTN La Nyalla mengumumkan penunjukan Jacksen
sebagai pelatih tim nasional menggantikan Blanco. Namun, Blanco memprotes
keputusan itu dan menunjuk pengacara, yakni Elza Syarief, untuk memperjuangkan
agar dirinya bisa kembali melatih tim nasional senior.
Panji
menyatakan, untuk menyelesaikan perselisihan dengan Blanco, PSSI harus bersedia
menggelar dialog dengan pelatih asal Argentina itu. Dialog juga harus
melibatkan Kedutaan Besar Argentina di Indonesia karena kedatangan Blanco
merupakan tindak lanjut pembicaraan presiden kedua Negara.
“Kalau
PSSI membicarakan masalah ini baik-baik, Blanco mungkin akan mengerti. Apalagi kalau
dialog melibatkan Kedutaan Besar Argentina di Indonesia,” katanya. (K02)
( Di kutip dari Koran Kompas Edisi Selasa, 30 April 2013 )
Menurut saya, tulisan ilmiah diatas adalah salah
satu contoh tulisan ilmiah populer karena telah memenuhi ciri-ciri yang telah
dijelaskan oleh dosen saya, Bapak Edy Prihantoro, SS., MMSI dalam materi diktat
Bahasa Indonesia 2. Adapu materinya adalah sebagai berikut :
- Sasarannya adalah masyarakat umum/awam.
Pada
tulisan diatas sasaran pembacanya tidak hanya pecinta sepak bola saja, akan
tetapi kepada seluruh rakyat Indonesia, baik itu pecinta sepak bola, pemerhati
politik dan sebagainya.
- Kata-katanya sederhana, mudah diidentifikasi dan dipahami.
Kata
kata yang digunakan dalam tulisan diatas adalah kata-kata sederhana yang mudah
dipahami oleh pembacanya.
- Tidak memuat Hipotesis.
Tulisan
diatas tidak memuat hipotesis karena berita yang disampaikan adalah berita yang
sudah pasti terlaksana.
- Isi dan Judul harus informatif dan mudah ditangkap maksudnya.
Judul
dari tulisandiatas sangat mudah ditangkap karena tidak ada kata-kata yang
bermakna ganda (konotasi) pada judulnya. Hanya dengan membaca judulnya saja
kita pasti sudah bisa menebak inti dari bacaan tersebut.
Analisis
Saya : Sebagai pengamat dan pecinta sepak bola tanah air, saya pun
menginginkan unsur-unsur politik dihilangkan dan dilenyapkan dari sepak bola. Politik
ya poltik, akan tetapi jangan sampai merembet sampai kepada urusan sepak bola. Semenjak
era Nurdin Halid sepak bola kita sudah runyam akan politik dan ketika Djohar
Arifin Husein masuk, semakin seperti benang kusut saja sepak bola kita dengan unsure-unsru
politik. Baik itu dualisme liga, kacau balaunya timnas, dan lain-lainnya. Oleh karena
itu hendaknya bagi BTN, PSSI atau oknum-oknum yang terlibat didalamnya
hendaknya dalam memilih pelatih timnas memperhatikan dengan teliti dan seksama
agar kejadian seperti Manuel Blanco ini tidak terulang dikemudian hari. Jika sudah
seperti ini, siapa yang dirugikan? Sudah pasti PSSI. BTN, timnas dan seluruh
warga Negara dan masyarakat pecinta timnas di belahan nusantara pun sangat di
rugikan. Bagi saya, siapapun yang melatih timnas tidak masalah, tetapi ia harus
memahami tim dengan benar dan pastinya harus mencintai Negara Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar