- Teori Pengambilan Keputusan
Definisi :
Pengertian Teori Pengambilan Keputusan secara umum
ialah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau
proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Pengambilan keputusan ini mengandung suatu respons otomatik terhadap
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetepkan sebelumnya.
Tujuan
Pengambilan Keputusan :
- Tujuan yang bersifat tunggal (hanya
satu masalah & tidak berkaitan atau berhubungan dengan masalah lain atau
beberapa masalah)
- Tujuan yang bersifat ganda (masalah
saling berkaitan dan berhubungan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif)
Unsur
- Unsur pengambilan Keputusan :
- Tujuan dan pengambilan keputusan
- Identifikasi alternatif - alternatif,
keputusan untuk pemecahan masalah
- Perhitungan mengenai faktor - faktor
yang tidak dapat diketahui
- Sarana atau alat untuk mengevaluasi
atau mengkur hasil
Penerapan
Keputusan :
- Keputusan yang baik adalah yang
efektif untuk implementasi
- Perlu pengujian terhadap perilaku
orang terhaap keputusan tersebut
Pengertian
Model Pengambilan Keputusan :
Model
adalah percontohan yang mengandung unsur yang bersifat penyederhanaan untuk
dapat ditiru dan dijadikan patokan atau contoh bagi kita untuk membuat suatu. Pengambilan
keputusan itu sendiri merupakan proses berurutan yang memerlukan penggunaan
model secara tepat dan benar.
Pentingnya
Model dalam Pengambilan Keputusan :
- Untuk mengetahui apakah hubungan yang
bersifat tunggal dari unsur-unsur itu ada relevansinya terhadap maslah yang
akan dipecahkan/diselesaikan itu.
-
Untuk memperjelas (secara ekplisit)
mengenai hubungan signifikan di antara unsur-unsur tersebut.
- Untuk merumuskan hipotesis mengenai
hakikat hubungan-hubungan anatara variabel. Hubungan ini dalam bentuk
matematika
-
Untuk memberikan pengelolaan terhadap
pengambilan keputusan.
Model
Pengambilan Keputusan :
Model terbagi atas,
-
Model Kuantitatif
-
Model Kualitatif;
Model tersebut masih terbagi
lagi dalam:
-
Model Probabilitas;
-
Konsep Nilai harapan;
-
Model Matriks;
-
Model Pohon Keputusan (Decision tree
Model);
-
Model Kurva Indiferen (kurva tak acuh);
-
Model Simulasi Komputer;(model matematika,
simulasi, permainan operasional, model verbal, model fisik)
Klasifikasi
Model Pengambilan Keputusan :
- Tujuannya: model latihan, model
penelitian, model keputusan, model perencanaan, dan model lainnya.
- Bidang penerapan(field of application):
model tentang transportasi, persediaan barang, pendidikan, keshatan dsb.
-
Tingkatatan (level): model tingkat
manajemen kantor, tingkat kebijakan nasional, kebijakan regional, kebijakan
lokal dsb.
-
Ciri waktunya (time character): model
statis dan model dinamis.
-
Bentuknya (form): model dua sisi, satu
sisi, tiga dimensi, model konflik, model non konflik, dsb
-
Pengembangan analitik: tingkat dimana
matematika perlu digunakan
-
Konpleksitas: model sangat terinci,
model sederhana, model global, model keseluruhan dll
- Formalisasi: model mengenai dimana
interaksi itu telah direncanakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun
secara formal perlu dibicarakan.
-
Quade membedakan model dalam dua type:
- Model quantitatif: serangkaian asumsi
yang tepat yg dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yg pasti.
- Model kualitatif: didasarkan pd
asumsi-asumsi yg ketapatannya kurang jika dibandingkan dengan kuantitatif.
Tujuan Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support
System ) :
Bila diterapkan dalm sebuah organisasi atau perusahaan
tujuan utama DSS adalah membantu manajer dan orang-orang yang terlibat dalam
proses pengambilan keputusan untuk meningkatkan kemampuannya dalam memutuskan
pemecahan suatu masalah. Keputusan yang dihasilkan nantinya diharapkan dapat
memenuhi batasan kognitif, waktu dan ekonomis.
- Jenis Keputusan
Kelompok
Keputusan berdasarkan program:
1. Pengambilan
keputusan terprogram
2. Pengambilan
keputusan tidak terprogram
1.
Keputusan
Terprogram
Merupakan
keputusan yang berulang dan telah ditentukan sebelumnya, dalam keputusan
terprogram prosedur dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
dialami organisasi. Atau bisa juga dijelaskan sebagai prosedur khusus yang
dikembangkan menangani untuk masalah yang rutin dan berulang-ulang. Keputusan
terprogram memiliki struktur yang baik karena pada umumnya kriteria bagaimana
suatu kinerja diukur sudah jelas, informasi mengenai kinerja saat ini tersedia
dengan baik, terdapat banyak alternatif keputusan, dan tingkat kepastian
relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif adalah perbandingan tingkat
keberberhasilan antara 2 alternatif atau lebih. Contoh keputusan terprogram
adalah, aturan umum penetapan harga pada industri rumah makan dimana makanan
akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct cost. Contoh lainnya
keputusan terprogram meliputi pemilihan gaji awal bagi seorang asisten
pemasaran baru, memesan kembali bahan baku yang di butuhkan dalam proses manufaktur
dan menentukan skedul / penjadwalan diskon untuk pelanggan volume besar.
2.
Keputusan
Tidak Terprogram
Keputusan ini belum ditetapkan
sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada prosedur baku yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang unik dan komplek.
Keputusan ini dilakukan ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah
mereka alami sebelumnya, sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana
merespon permasalahan tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi
yang diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya
keputusan tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan
dibandingkan dengan keputusan terprogram selain itu tingginya kompleksitas dan
ketidakpastian keputusan tidak terprogram pada umumnya melibatkan perencanaan
strategik. Contoh keputusan tidak terprogram meliputi tinjauan bahan makanan
pokok yang memuaskan kemungkinan akan membuat bagian pembelian Wal-Mart untuk
kategori produk ini memiliki lebih banyak waktu untuk mencari peluang-peluang
barang dagangan yang lain.
Kelompok
Keputusan berdasarkan lingkungan:
1. Pengambilan
Keputusan dalam Kondisi Pasti
2. Pengambilan
keputusan dalam Kondisi Beresiko
3. Pengambilan
Keputusan dalam kondisi tidak pasti
4. Pengambilan Keputusan
dalam kondisi Konflik
Sumber
:
http://books.google.co.id/books?id=atmwtFiCiHwC&pg=PA394&lpg=PA394&dq=contoh+keputusan+terprogram&source=bl&ots=MAr3wX4Qah&sig=iFeDvUZ3qpLIaUgoLo6LJEjimlk&hl=id&sa=X&ei=UsSjT8P_KoXorQf6kqToBQ&ved=0CF0Q6AEwAQ#v=onepage&q=contoh%20keputusan%20terprogram&f=false
http://icecube.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/13/pengambilan-keputusan/
http://perencanaan-usaha.blogspot.com/2008/10/materi-teori-pengambilan-keputusan.html
http://repository.binus.ac.id/content/D0114/D011468169.ppt
http://www.slideshare.net/bang_qq/peran-sistem-informasi-manajemen-dalam-pengambilan-keputusan-organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar