Vemale.com - Anak suka mengajak Anda untuk menonton Iron Man, Transformer,
Spiderman, Thor, Captain America, Hulk, dan beberapa superhero lainnya yang
sedang “naik daun” di bioskop-bioskop? Sebagai orang tua, tentu Anda ingin
menuruti kemauan anak selama dirasa tidak negatif. Dulu saat Anda masih
seumuran anak Anda, tentu Anda juga pernah menyukai sosok Superman. Banyak hal
yang berbeda antara film superhero jaman dulu dengan film superhero jaman
sekarang yang perlu Anda perhatikan serta dampak menontonnya bagi anak.
Film superhero saat ini banyak
sekali yang mempertontonkan adegan dewasa dengan banyak adegan kekerasan dan
adegan seks. Adegan-adegan ini pastinya sangat tabu untuk dilihat anak yang
masih di bawah umur karena dapat mempengaruhi kondisi psikis mereka. Selain
adegan-adegan di atas, adapula beberapa nilai yang kurang baik bagi anak-anak,
misalnya balas dendam, berfoya-foya, dan bahkan mungkin terorisme.
Selain karena adegan-adegannya,
menurut examiner.com sifat anak yang masih dalam tahap imitative akan
menjadikannya sedikit membangkang. Misalnya ketika Anda melarang anak melakukan
suatu hal lantaran berbahaya, si kecil malah menolak dengan cara menirukan
tindakan “idola” mereka, seperti berkata, “papa, aku bekukan dengan laser ini”.
Jika hal ini dibiarkan saja, si kecil akan terlalu menganggap diri mereka hebat
dan tidak mau lagi mengikuti perintah orang tua. Bisa saja si kecil tumbuh
menjadi anak yang nakal yang suka mem-bully teman-temannya di sekolah nantinya.
Untuk ayah dan bunda,
cermat-cermatlah dalam memilih film yang pantas disaksikan si anak, agar anak
berkembang baik dan tumbuh menjadi anak yang bisa diterima di masyarakat luas
nantinya.
Oleh: Mazhi
Analisis Saya : Saya
sangat setuju sekali dengan artikel ini. Saya pun sebagai penikmat film super
hero masa kini seperti Captain America, Iron Man, Transformer, X-man, Green
Lantern, Thor, Hulk, dan sebagainya merasa sangat beda sekali sosok super hero
masa dahulu seperti Power Ranger, Ultraman, Kesatria Baja Hitam (Kamen Rider)
dan sebagainya. Mengapa saya katakan berbeda, karena pada saat ini benar
seperti yang di katakana di atas banyak terdapat unsure-unsur dewasa seperti adegan
kekerasan dan adegan seks. Bahkan sudah hampir di setiap film super hero masa
kini banyak terdapat adegan ‘ciuman’ nya. Tak hanya itu adegan kekerasannya
semakin sadis, mencekam dan berbahaya tanpa adanya sensor dan batasan seperti
super hero masa dahulu. Mungkin orang sekarangan mengatakan super hero sekarang
berkembang mengikuti tahun dan super hero masa dahulu adalah bahasa kasarnya
lebay, alay, aneh, gak modern, cupu, dan sebagainya. Tapi saya mempunyai
pandangan tersendiri terhadap super hero masa dahulu, ambil contoh Kamen Rider
Kuuga. Super hero yang sampai sekarang masih saya sukai dan idolai ini tidak
terdapat adegan ciuman dan bahkan pertarungan sang jagoan (Kuuga) terhadap musuh
atau monster – monsternya terkesan lebay, alay dan cupu, tetapi ada sisi
menarik yang bisa saya dapatkan yaitu ketika sang pemeran (jagoan / tokoh
utama) Kuuga yang di perankan Joe Odagiri sebagai Godai Yusuke ialah pria
homoris, periang, pekerja keras, dan suka menolong ini sangat menghargai dan
menghormati gurunya. Ya, dalam episode 10 dan 11 Kamen Rider Kuuga di ceritakan
bahwa Godai ingin bertemu guru SDnya yang mereka membuat janji beberapa tahun
kemudian dan setelah mengalahkan monster dan musuh-musuhnya ia pun berlari menghampiri
gurunya dengan bangganya dan ia pun begitu mengekspresikan rasa senangnya
bertemu guru yang sekian lama tak ia kunjungi. Tak hanya itu di film Kamen
Rider Kuuga ini banyak membahas sisi-sisi kehidupan. Mungkin itulah sedikit
perbedaan super hero masa dahulu dan masa sekarang. Walaupun super hero sisi
sekarang memiliki effect tingkat tinggi, ledakan, view, dan alur cerita yang
sangat jenius tapi seharusnya adegan frontal kekerasan dan seks sedikit di
kurangi untuk menunjukkan bahsa super hero layak di nikmati dari segala jenis
usia.
Dikutip dari : http://www.vemale.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar