1.
Anda akan membeli sebuah mobil ikuti 4
fase dari model Simon dan uraikan aktivitas anda pada masing – masing langkah!
Jawab
:
1.
Menurut Simon, fase – fase dalam proses pengambilan
keputusan pada mulanya hanya ada tiga :
1. Fase Inteligensi
2. Fase Desain
3. Fase Pilihan
1. Fase Inteligensi
2. Fase Desain
3. Fase Pilihan
Namun kemudian Simon kembali menambahkan sebuah fase dalam proses
pengambilan keputusan yaitu : 4. Fase Implementasi
Fase Inteligensi
: Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi pemindaian (scanning)
lingkungan atau mencari lingkungan untuk mencari kondisi yang menghasilkan
solusi. Inteligensi mencakup berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi
situasi atau peluang – peluang masalah. Fase inteligensi dimulai dengan
identifikasi terhadap tujuan dan sasaran organisasional yang berkaitan dengan
isu yang terkait dan menentukan apakah tujuan tersebut telah terpenuhi. Pada
fase pertama ini, seseorang berusaha menentukan apakah ada suatu masalah,
mengidentifikasi gejala – gejalanya, menentukan keluasanya, dan mendefinisikan
secara eksplisit.
Fase Design
: Fase desain meliputi penemuan/menciptakan atau mengembangkan dan menganalisis
tindakan/sejumlah aksi yang mungkin dilakukan. Sebuah model masalah pengambilan
keputusan dibangun, dites, dan divalidasi. Pemodelan meliputi konseptualisasi
masalah dan mengabstraksikan masalah ke dalam bentuk kuantitatif dan atau
kualitatatif.
Fase Pilihan
: Fase pilihan adalah fase dimana dimana dibuat suatu keputusan yang nyata dan
diambil suatu komitmen untuk mengikuti tindakan tertentu. Atau memilih sejumlah
aksi yang tepat dari beberapa kemungkinan yang tersedia.
Fase Implementasi
: Fase implementasi meliputi membuat suatu solusi yang direkomendasikan bisa
bekerja. Atau melakukan penilaian terhadap pilihan yang diambil.
Jawaban Kelompok Kami :
Fase
Inteligensi :
Mengidentifikasi
tujuan kita membeli mobil untuk apa, misalnya kita membeli mobil bertujuan untuk
berjalan-jalan sekeluarga dan sasaran kita untuk bertamasya ke tempat-tempat
yang indah, kemudian untuk transportasi ke kantor bertujuan untuk menghindari
hujan atau panas agar tetap fit di kantor dengan sasaran tampil bekerja secara
maksimal di kantor.
Memindai
lingkungan, misalnya kita membeli mobil dan kita bertempat tinggal di
lingkungan perumahan maka akan di simpan di garasi yang tertutup dan memperkecil
resiko pencurian atau peluang masalah. misalnya alarm mbil kita bunyi dan
langsung kita matikan karena terdengar oleh kita. Akan tetapi apabila kita bertempat
tinggal di pedesaan atau perkampungan otomatis kita harus mencari lahan parkir
di tempat lain yang jauh dari jangkauan kita dan dapat teridentifikasi dan
kategorikan barang mewah untuk ukuran pedesaan atau perkampungan maka dapat
memperbesar resiko pencurian atau peluang terjadinya kejahatan pada mobil
tersebut misalnya di corat-coret, atau ketika alarm mbil kita bunyi dan tidak
terdengar oleh kita maka dapat mengganggu tetangga sekitar lahan parkir mobil
kita.
Fase
Design :
Jika kita jadi membeli mobil
kita harus membandingkan mobil dengan buatan Jepang atau mobil buatan Barat
harus kita bandingkan design atau tampilannya seperti apa. Adapun berikut
perbandingan antara mobil buatan Jepang dan Eropa :
Dari segi bodi
Plat bodi mobil eropa
menggunakan ketebalan 1,2m/m sampai 2m/m dan bahan rata2 galvalum tidak mudah karat
Jepang 0,40m/m sampai
1,00m/m menggunakan besi logam ketahanan 10 tahun , slth itu mudah berkarat dan
tipis
Dari segi mesin
Mobil eropa cenderung
menggunakan mesin dengan kapasitas murni sebagai contoh Mercedes A140 cc 1400cc
mesin asli mercedes 1423cc BMW318i 1800cc mesin asli 1845cc
Mobil Jepang : Kijang
1800cc = mesin kijang hanya 1785cc Camry 2400cc = mesin camry hanya 2387cc jazz
150cc = mesin jazz jhany 1479cc
Segi penamaan
Mobil Eropa kebanyakan
menggunakan angka / nomor untuk seri produk mobilnya, contoh bmw 318, mercedes
180, volvo 960, peugeot 307, fiat 131, porsce 911, renault 18 tl, citroen 19
gti dan lainnya.
Sedangkan Jepang
cenderung memberi nama corola, crown, camry, terano, miata, skyline, prelude,
alphard,,,,,
Dari segi bobot
A140 bobot +/- 1.500kg,
Jazz bobot +/- 1.250kg
Peletakan setir
Eropa = setir kiri
karena mengemudi di lajur kanan (kecuali Inggris & Irlandia yang mengikuti
Jepang)
Jepang = setir kanan
karena mengemudi di lajur kiri (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan
Timor Timur mengikuti cara Jepang ini )
Jadi
apapun model yang kita pilih ada sisi keunggulan dan kelemahannya keputusan
yang kita ambil setelah kita fikirkan harus sudah mantap dan divalidasi oleh
kita sendiri.
Fase
Pilihan :
Adalah
keputusan yang di ambil apakah akan membeli mobil atau tidak. Apabila membeli
mobil atau tidak membeli mobil terdapat komitmen dan resiko untuk mengikuti
tindakan tertentu.
Misalnya
jika kita membeli mobil kita harus bekerja ditempat yang agak jauh karena kita mempunyai
transport yang memadai untuk jarak jauh akan tetapi beresiko dalam perjalanan
ban pecah, bensin bocor dan sebagainya, dan jikapun misalnya kita tidak membeli
mobil maka resikonya adalah dengan berdesak-desakan naik transport umum akan
tetapi tidak usah berfikir akan ban bocor dan sebaginya orang mobil saja tidak
punya dan bekerja sesuai apa yang diperintahkan apabila bekerja ditempat ya mau
tak mau harus dilalui.
Fase
Implementasi :
Jadi
solusi implementasi meliputi membuat suatu solusi yang direkomendasikan bisa
bekerja adalah jika membeli mobil selain untuk transportasi jarak jauh yang
memadai juga bisa digunakan untuk menghilangkan penat berlibur bersama keluarga.
Kembali lagi disini membeli mobil dengan mkasud mengurangi resiko dengan
berdesak-desakan naik transport umum, terkena panas dan hujan sehingga membuat
solusi nyaman yang direkomendasikan bisa bekerja.
Analisis
Saya : Tugas di atas adalah Tugas mata kuliah Sistem Penunjang
Keputusan mata kuliah yang saya dapat pada tingkat 4 semester 7. Dimana tugas
tersebut adalah tugas kelompok. Semoga membantu teman – teman sekalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar