Pada
dasarnya ketidakteraturan siklus tersebut merupakan hal lumrah. Akan tetapi,
jika kondisi ini berlangsung lama bahkan hingga mereka dewasa maka bisa jadi ia
mengalami gangguan kesehatan yang disebut PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome).
Polycystic
Ovarian Syndrome merupakan kelainan endokrin yang
ditandai dengan meningkatnya hormon pria (androgen) di dalam tubuh. Ini akan
mengganggu pertumbuhan dan pelepasan sel telur dari ovarium. Akibatnya ovulasi
tidak terjadi dan menstruasi menjadi tidak teratur.
Para
ahli menyebutkan bahwa wanita yang mengalami PCOS berisiko tinggi mengalami
tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi, hingga kanker
endometrium. Penderita juga berisiko mengalami resistensi insulin yang berujung
pada penyakit diabetes.
Bertambahnya
berat badan secara drastis, rambut rontok, hingga mudah berjerawat, adalah
beberapa gejala PCOS yang sering muncul, meski ada gejala-gejala lain yang
membutuhkan uji laboratorium untuk mengetahui kondisi PCOS dengan pasti.
Banyak
hal yang dapat menyebabkan siklus haid menjadi terlambat, antara lain:
1. Stress dan depresi
2. Nutrisi yang kurang
3. Penurunan berat badan berlebihan
4. Olahraga berlebihan
5. Obesitas
6. Gangguan hipotalamus dan hipofisis sehingga terjadi ketidak seimbangan hormon dalam tubuh
7. Gangguan indung telur
8. Penggunaan obat-obatan, seperti obat antidepresi, kortikosteroid, kontrasepsi oral, dll
9. Penyakit kronik dan Sindrom Asherman
10. Hamil
1. Stress dan depresi
2. Nutrisi yang kurang
3. Penurunan berat badan berlebihan
4. Olahraga berlebihan
5. Obesitas
6. Gangguan hipotalamus dan hipofisis sehingga terjadi ketidak seimbangan hormon dalam tubuh
7. Gangguan indung telur
8. Penggunaan obat-obatan, seperti obat antidepresi, kortikosteroid, kontrasepsi oral, dll
9. Penyakit kronik dan Sindrom Asherman
10. Hamil
Seperti
dikutip Times of India, Suzanne Kavic, MD, division director
Reproductive Endocrinology di Loyola University Health System
mengatakan, “PCOS bisa diobati dengan melakukan kombinasi dari berolahraga,
diet yang dimodifikasi, serta pemberian obat-obatan. Berat badan ideal dapat
membantu hormon pria dan kadar gula darah, yang pada gilirannya nanti bisa
mengembalikan proses ovulasi dan menstruasi.”
Segera
konsultasikan ke dokter spesialis jika Anda mengalami kondisi menstruasi yang
tidak teratur untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Analisis
Saya :
Menstruasi
yang tidak teratur memang mempengaruhi pengeluaran sel telur. Siklus menstruasi
yang tidak teratur memang menyebabkan pengeluaran sel telur yang tidak teratur
juga. Jika tidak ada gangguan nutrisi dan dalam aktivitas, maka sebaiknya teman-teman
memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang seperti pemeriksaan USG dan pemeriksaan horrmon.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar