Persibo pun resmi tiga kali kalah WO di kandang sendiri karena sebelumnya juga
tak bisa menjamu Arema IPL dan Persiba Bantul. Total musim ini Persibo empat
kali kalah WO, termasuk saat tidak datang ke kandang Bontang FC. Malah,
rentetan kekalahan tanpa bertanding bisa terus bertambah karena akhir pekan ini
Persibo bakal menjamu PSIR Rembang.
Tanpa ada sepeser uang pun yang
dimiliki, tim berjuluk Laskar Angling Dharma juga terancam tak bisa melakoni
laga away ke markas PSLS Lokhseumawe (22 Juni) dan Persiraja Kutaraja, Banda
Aceh (26 Juni). Tim Persema yang sudah berada di Bojonegoro akhirnya hanya
sekadar liburan dan beristirahat saja.
”Ya, kami seperti liburan. Persema
sudah siap bertanding menghadapi Persibo hari ini. Tapi tuan rumah ternyata
tidak siap, bahkan perizinan juga belum diurus,” jelas Pjs CEO Persema Malang
Dito Arief. Dia juga menambahkan, pihak Persibo sempat meminta penundaan
pertandingan.
”Kami jelas keberatan karena
telanjur datang ke Bojonegoro dan layak mendapatkan kemenangan WO. Akhirnya
pihak mereka (Persibo) pasrah saja dengan batalnya pertandingan,” tambahnya.
Persema pun menambah tiga angka
gratis tanpa berkeringat di Bojonegoro. Sementara, manajemen Persibo tidak bisa
dihubungi terkait batalnya pertandingan Indonesian Super League (IPL) tersebut.
Hanya saja sebelumnya CEO Lukman Wafi mengakui Persibo tidak bisa memenuhi
kebutuhan finansial untuk pertandingan yang diperkirakan di kisaran Rp150 juta.
Di Bojonegoro sendiri santer
terdengar kabar bakal adanya pengusaha dari Jakarta yang bakal membiayai tim
juara Piala Indonesia 2012 ini. Sayangnya kabar tersebut belum bisa
dipertanggungjawabkan karena belum ada kepastian apa pun dari manajemen tim
oranye.
Sedangkan pemain Persibo juga sudah
malas bertanding karena gaji dua bulan belum dibayar sejak penandatangan
kontrak. Demikian pula gaji Pelatih Gusnul Yakin yang nunggak hampir enam
bulan. “Saya menagih terus. Tapi ya begitu itu jawabnya. Suruh nunggu, entah
sampai kapan” kata Gusnul dalam pesan singkatnya.
Analisis
Saya : Rentetan masalah Juara Piala Indonesia 2012 tersebut
bukannya hanya seringnya kalah WO. Di AFC Cup pun langkah Persibo
tertatih-tatih dan dapat dikatakan lebih ironis lagi. Persibo beberapa kali
kalah dengan skor telak. Mereka sempat dihajar New Radiant 0-7 di Stadion
Manahan Solo, dibantai Sunray Cave 0-8, dan dibungkam Yangon United 1-7. Mereka
hanya sanggup mencetak 5 gol dan kebobolan 34 kali. Hasil ini membenamkan
posisi Persibo di dasar klasemen grup F. Juara Piala Indonesia ini kalah 5 kali
dan hanya sekali imbang dari 6 pertandingan. Padahal Persibo mendapat tiket
langsung ke AFC Cup tanpa perlu bertarung di babak
play-off. Dalam drawing yang berlangsung di markas AFC, Kuala Lumpur, Malaysia,
Persibo diputuskan langsung lolos ke babak utama. Tetapi, menurut pengamatan
saya dan mungkin semua pencinta sepakbola di tanah air, Persibo kurang
mempersiapkan diri dan konflik internal menjadi masalah terbesar yang sampai
saat ini masih belum ditemukan jalan keluarnya. Keterlambatan gaji, tidak
dapatnya menggelar laga home di Bojonegoro akibat tidak adanya hotel bintang
lima, kurang bagusnya manajemen yang mengelola Persibo, dan lain-lain adalah
problema yang membuat Persibo tidak efisien dalam AFC Cup atau pun dalam
Indonesia Premier League. Saya hanya dapat berharap dan mendoakan agar konflik
yang terjadi dalam tubuh tim Persibo Bojonegoro dapat terselesaikan dan Persibo
kembali menjadi tim yang diperhitungkan di kancah sepakbola tanah air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar